Dalam melakukan hipnosis, terdapat 7 tahapan, yaitu: (1) pra-induksi atau pre-induction, (2) induksi atau induction, (3) pendalaman atau deepening, (4) pengujian tingkat kedalaman atau depth level test, (5) sugesti, (6) terminasi, dan (7) pasca-hipnosis atau post-hypnotic. Setelah tahap terakhir (tahap pasca-hipnosis), suyet atau orang yang dihipnosis akan kembali ke kesadaran beta.
1. Pra-induksi
Tahap pra-induksi atau pre-induction merupakan tahap paling awal dan paling penting dalam rangkaian proses hipnosis. Dalam tahapan ini, dilakukan pembangunan rapport atau rapport building. Rapport dibangun dengan tujuan untuk menciptakan kedekatan dan kepercayaan antara sang hipnotis dan suyet. Tanpa kedekatan dan kepercayaan, suyet akan bersikap resisten dan takut untuk dihipnosis. Rapport building sangat penting dilakukan oleh hipnoterapis agar proses terapi dapat berlangsung dengan baik. Bagi stage hypnotist dengan tujuan hiburan, proses rapport building dilewatkan agar tidak memakan waktu lama.
Dalam tahap ini pula, dilakukan tes sugestivitas (suggestivity test). Tes sugestivitas dilakukan untuk mengetahui tingkat sugestivitas suyet agar sang hipnotis dapat menentukan teknik induksi yang akan dilakukan, selain itu tes sugestivitas juga dapat membantu meningkatkan tingkat sugestivitas suyet. Jika suyet belum pernah dihipnosis sebelumnya, tes sugestivitas sangat penting untuk diberikan agar suyet dapat mengenali kondisi hipnosis. Baca lebih lanjut